Terasa masih belum lengkap bagi seorang pemain yang berstatus mega bintang yang belum pernah memberikan negaranya gelar juara sama sekali apalagi jika kita berbicara Piala Dunia, walau pada level klub ia memiliki intensitas yang tinggi untuk meraih beragam penghargaan baik itu untuk klubnya sendiri atau untuk dirinya sendiri. Lalu bagaimana dengan negaranya sendiri yang masih belum diberikan gelar juara?
Mungkin pernyataan seperti ini akan sangat tidak mengenakan untuk Lionel Messi, bahkan ia sudah lima kali meraih gelar Ballon d'OR dan juga pencapaiannya bersama Barcelona pun cukup baik. Sudah banyak gelar juara yang ia rasakan bersama Barcelona di mulai dari La Liga, Liga Champions, Hingga Piala Dunia antar klub pernah ia rasakan. Sayangnya itu hanya terjadi ketika ia berada di Barcelona dan sulit ia tularkan untuk negaranya Argentina.
Uniknya lagi Messi memang sangat terlihat kesulitan untuk berprestasi di Argentina padahal ia memiliki kualitas yang cukup berada di atas rata-rata pemain lainnya yang dimiliki skuat Argentina. Messi bisa bersaing dengan Aguero, hingga pemain muda seperti Dybala. Namun magis Messi untuk Argentina belum cukup bersinar karena tidak menyatunya pola permainan Argentina seperti saat ia menjadi bagian dari Barcelona.
Bahkan semua orang pernah berfikir jika Argentina-lah yang harus memahami permainan Messi bukan Messi yang harus mengikuti permainan Argentina andai jika mereka ingin meraih hasil maksimal dalam setiap pertandingannya.
Messi mungkin sempat berhasil selangkah lebih dekat dengan Piala Dunia dan bahkan saat itu ia bisa saja membuktikan kepada rivalnya Cristiano Ronaldo jika dia lebih baik dari dirinya soal pencapaian di level Timnas. Namun sayangnya mimpi Messi kandas saat itu ditangan Jerman.
Memang kedua pemain ini masih mandul gelar di Timnasnya untuk Piala Dunia namun Ronaldo patut berbangga sedikit lebih unggul usai ia berhasil meraih Euro ketika 2016 silam.
Akan tetapi itu rupanya masih belum cukup untuk menjadi pembuktian karena saat ini mereka berdua menjadi salah satu pemain yang sama-sama meraih koleksi Ballon d'Or sebanyak lima kali. Maka bukan alasan lagi jika tahun depan ketika Piala Dunia di helat baik Messi dan Ronaldo harus bisa meraih hasil yang positif dengan pertama kali mereka bisa mengantarkan negaranya merengkuh gelar juara.
Bahkan seorang Messi saking optimisnya sempat berkata ia bersedia menukar tiga trofi Ballon d'Or dengan satu saja trofi Piala Dunia seperti dikutip dari Goal (20/12/2017).
Melihat pernyataan Messi seperti itu adalah bukti ketegasan dari seoarang La Pulga dalam menjalankan misinya untuk meraih kesuksesan soal Piala Dunia. Setelah gagal di edisi Piala Dunia 2014 masih ada kesempatan untuk penebusan dosa pada Piala Dunia 2018 nanti.
Bisa jadi ini adalah kompetisi Piala dunia terakhir untuknya karena ia sempat berucap jika gagal lagi maka ia akan kembali untuk mempertimbangkan pensiun setelah ia baru saja kembali dari pensiun dininya beberapa waktu lalu sebelum memutuskan menarik kembali ucapanya untuk berhenti dari Timnas Argentina.
Sesungguhnya bagi Messi Ballon d'Or dan pencapaian prestasi pribadi lainnya memang tidak terlalu berarti apa-apa bahkan ia berani berucap demikian karena Piala Dunia lebih berharga dari sebuah pencapaian pribadi. Seperti halnya saat ia berbagi gol dengan rekannya Luis Suarez dalam konsep tendangan penalti yang sempat menuai pro dan kontra ketika itu.
Messi lebih memilih mementingkan kebersamaan dan meraih kemenangan bersama, siapapun yang mencetak gol itu tidak masalah yang terpenting adalah ia bisa merasakan gelar juara bersama rekan-rekannya.
Melihat hal pernyataan seperti itu tentu kita bisa mengambil asumsi jika Messi menganggap pencapaian individual tidak ada artinya sama sekali dibandingkan trofi Piala Dunia.
sumber: uc news